Pepe Reina akhirnya kembali ke Villarreal. Dia pulang ke klub yang telah membesarkan namanya itu setelah merantau selama hampir dua dekade.
Sebagai informasi, Villarreal memang bukan tempat Reina belajar. Dia adalah lulusan akademi La Masia milik Barcelona. Tapi sang kiper tidak pernah mendapat kesempatan tampil di tim utama.

Pada 2002 Pepe Reina hengkang ke El Madrigal dengan banderol 750 ribu euro. Di sana pula dia merasakan level profesional untuk pertama kalinya. Seiring berjalannya waktu level Reina terus menanjak hingga memperkuat beberapa klub besar.
Mulai dari Liverpool, Napoli, Bayern Munich, AC Milan, Aston Villa, hingga Lazio dia perkuat. Setelah dua dekade merantau, Reina memutuskan pulang. Demi kembali ke El Madrigal dia rela memutus kontraknya dengan Lazip yang menyisakan satu tahun lagi.
Kiper 40 tahun tentu bukan orang pertama yang pulang ke klub lama. Sudah sangat banyak dari mereka yang pergi untuk kembali. Setidaknya ada 4 pemain yang lebih dulu melakukan itu:
- Andriy Shevchenko

Andriy Shevchenko adalah legenda terbesar yang dimiliki Ukraina. Semasa bermain dia bomber mematikan. Kehebatannya sudah tampak kala masih bersama Dynamo Kiev.
Dari sana bakatnya tercium AC Milan. Puncaknya terjadi 1999 silam kala Milan menggaetnya dengan banderol 24 juta euro. Harga yang tinggi untuk saat itu.
Keberanian I Rossoneri membuahkan hasil. Semua trofi bergengsi berhasil diraih. Mulai dari Serie A, Liga Champions, Coppa Italia, hingga Piala Super Eropa.
Setelah berpetualang di Eropa daratan bersama AC Milan dan Chelsea, Andriy Shvechenko pulang ke Dynamo Kiev pada 2009. Pada periode kedua di klub asal dia mampu bermain selama tiga musim sebelum memutuskan pensiun 2012.
- Giuseppe Meazza

Namanya kini abadi sebagai rumah bersama Inter Milan dan AC Milan. Giuseppe Meazza salah satu legenda terbesar yang pernah dimiliki Italia dan Inter. Atas pengabdian itulah namanya diabadikan sebagai nama stadion.
Pada 1924 dia masuk akademi Inter. Sisanya adalah sejarah. Sukses bersama I Nerazzurri, Giuseppe Meazza akhirnya hengkang ke AC Milan 1940 silam.
Tapi keluar dari Inter mengawali karier-karier singkatnya. Meazza masing-masing semusim berseragam Juventus, Varese, serta Atalanta.
Tepat pada musim panas 1945 dia kembali mengabdi untuk Inter Milan. Dan di satu-satunya klub yang berhasil dibawa meraih trofi itulah Giuseppe Meazza pensiun setahun setelahnya.
- Joaquin Sanchez

Joaquin Sanchez baru merayakan ulang tahun ke-41. Saat ini dia tercatat sebagai pemain tertua di LaLiga. Belum ada pula tanda-tanda sang winger akan pensiun dalam waktu dekat setelah memperpanjang kontrak dua pekan lalu.
Joaquin Sanchez sudah berada di akademi Betis sejak berusia 15 tahun. progresnya terbilang cepat karena hanya semusim saja berada di Real Betis B.
Sebagaimana pesepak bola pada umumnya, dia pindah untuk mengembangkan karier. Dia pergi ke Valencia, Malaga, dan Fiorentina. Di klub-klub tersebut namanya selalu diandalkan.
Bepergian selama sembilan tahun dirasa cukup untuk eks timnas Spanyol. Dari Real Betis dia kembali untuk Real Betis. Musim panas 2015 dia diperkenalkan untuk kedua kalinya oleh Los Verdiblancos.
Real Betis bukanlah klub besar. Pun Joaquin Sanchez yang tidak bergelimang gelar. Tapi bersama Betis, mantan rekan setim Pepe Reina di timnas Spanyol meraih trofi perdana saat memenangi Copa del Rey 2004-2005.
- Gianluigi Buffon

Tak perlu ditanyakan lagi level kesetiaan Gianluigi Buffon. Dia salah satu bintang yang bertahan di Juventus saat klub terdegradasi ke Serie B hampir 20 tahun silam.
Selama 30 tahun berkarier di level profesional, Buffon hanya memperkuat tiga klub. Yakni Parma, Juventus, dan Paris Saint-Germain. Setelah memberikan trofi untuk I Gialloblu, dia sukses besar bersama Juventus selama 20 tahun pengabdian.
Sempat mencoba peruntungan di Prancis bersama PSG, sang legenda akhirnya kembali lagi ke Turin. Akan tetapi, periode kedua bersama Juventus terasa berbeda. Gianluigi Buffon bukan lagi pilihan utama.
Musim lalu Buffon pulang ke Parma. Kepulangan sang legenda disambut gegap gempiat segenap fan I Gialloblu. Puluhan ribu tifosi menuggunya di Ennio Tardini. Suasana semakin romantis tatkala dia bertemu lagi dengan pelatih kiper akademi Parma, Ermes Fulgoni.