Bolakux – Mike Maignan baru saja mengungkapkan sebuah fakta baru terkait masa lalunya. Kiper AC Milan mengaku bahwa dirinya terlahir sebagai fans berat Liverpool.
Dalam sebuah wawancara bersama DAZN, Maignan ditanya beberapa hal. Mulai dari perjalanan karier, kesuksesan bersama AC Milan, hingga klub dan pemain yang diidolakan.
Tidak ada yang menyangka jika sang kiper merupakan penggemar Liverpool. Menurut pengakuannya dia sudah menjadi Kopites sejak kecil.
Ada satu sosok yang membuatnya tergila-gila dengan peraih 19 gelar Liga Inggris. Dia adalah legenda klub yang kini melatih Aston Villa, Steven Gerrard.
Mengidolakan Steven Gerrard tentu sedikit mengejutkan. Karena pada umumnya seorang pemain akan mengidolai pemain lain yang berposisi sama.
Mike Maignan jelas berbeda dengan legenda Liverpool tersebut. Dia adalah penjaga gawang. Sedangkan Gerrard seorang gelandang tengah.
Meski demikian ia tidak mau ambil pusing dengan kebiasaan orang-orang. Karena menurutnya mantan kapten The Reds pantas menjadi panutan. “Pemain yang paling suka saya saksikan adalah Steven Gerrard,” katanya kepada DAZN.
“Saya suka Gerrard karena saya adalah penggemar Liverpool dan saya sangat menyukainya,” sambung penggawa timnas Prancis.
Cerita Lain Mike Maignan Soal Ibrahimovic
Hal lain yang menarik dari wawancara sang kiper bersama DAZN kali ini adalah soal masa lalunya di Paris Saint-Germain. Tidak banyak yang tahu bahwa dia jebolan akademi PSG.
Dia sudah ada di PSG saat Zlatan Ibrahimovic memperkuat klub ibu kota Prancis. Semua berawal dari delapan tahun lalu saat Mike Maignan baru dipromosikan ke tim senior.
Dia berlatih dengan banyak bintang-bintang hebat. Salah satunya Ibrahimovic yang saat itu merupakan bintang utama dan pemain berpengaruh di tim.
Dalam sebuah latihan, Ibra memintanya menjadi kiper saat dirinya berlatih menendang. Maignan yang masih sangat muda ternyata sukses menahan sepakan sang bomber, Pujian tinggi langsung diterimanya.
“Saya ingat tahun pertama di tim senior bersama Zlatan. Suatu kali dia melakukan latihan tendangan menendang dengan begitu kuat,” terangnya.
“Saya berhasil menahan tendangannya dan di akhir latihan, di ruang ganti, dia mengatakan kepada saya bahwa dia suka mentalitas saya. Delapan tahun kemudian kami di sini bersama,” tutupnya.