Bolakux – Jose Mourinho mengawali pekan pertama September dengan penuh kecewa. Tandang ke Udinese, tim asuhannya, AS Roma, dibantai empat gol tanpa balas.
AS Roma hancur lebur di Dacia Arena. Setelah hanya kebobolan satu gol di empat laga sebelumnya, gawang Rui Patricio kali ini kemasukan empat gol sekaligus.
AS Roma yang belum terkalahkan sudah kebobolan saat laga baru berjalan lima menit. Adalah Destiny Udogie yang mengawali kekalahan telak itu usai memanfaatkan blunder Rick Kardsdorp.
Pada babak kedua Udinese semakin tidak terbendung. Adapun Roma sudah tidak bisa berbuat apa-apa dengan serangan bertubi-tubi tuan rumah.
Lazar Samerdzic, Roberto Pereyra dan Bandi Lovric menyempurnakan malam buruk untuk Jose Mourinho. Ini bukan hanya kekalahan perdana Il Lupi musim ini.

Tapi juga meneteskan tinta hitam dalam karier The Special One. Karena kini bertambah lagi pelatih yang sukses mengalahkan Mourinho dengan margin empat gol atau lebih di kompetisi domestik.
Saat ini tercata ada tiga pelatih yang sukses mengalahkannya. Mereka adalah Pep Guardiola, Antonio Conte, dan tentu saja pelatih Udinese, Andrea Sottil.
Guardiola adalah orang pertama yang melakukannya. Dia menghancurkan Mourinho 12 tahun silam di El Clasico yang berlangsung di stadion Camp Nou.
Mourinho yang melatih Real Madrid bertemu Barcelona asuhan Pep Guardiola. Hasilnya mencengangkan. Pelatih asal Portugal dibantai 0-5.
Ironis memang. Karena itu pertama kalinya Mourinho menghadapi Guardiola, pelatih yang saat masih bermain dulu di Barca pernah ditangani Mou.
Jose Mourinho Pernah Dilumat Chelsea
Mimpi buruk selanjutnya terjadi enam tahun setelahnya. Kali ini ada Antonio Conte yang mengalahkan Mou yang melatih Manchester United.
Saat itu Conte baru ditunjuk sebagai pelatih Chelsea. Tapi dia langsung memberi pelajaran berharga untuk Jose Mourinho dengan skor 4-0.
Sial bagi The Special One karena ia kalah telak dari Chelsea, klub yang dia bawa merajai Premier League saat pertama kali diakuisisi Roman Abramovich.
Nama terakhir adalah Andrea Sottil. Dengan keterbatasannya bersama Udinese Sottil mampu memberi rasa sakit yang sama untuk Mourinho.