Inter Milan gagal mendapatkan Paulo Dybala. Tidak ada penyerang yang keluar membuat mereka tidak bisa berbuat apa-apa selain merelakan sang pemain menyeberang ke AS Roma.
Sebelumnya Inter sangat dekat untuk menggaet Dybala. Tapi klub menunggu salah satu strikernya hengkang agar finansial tetap seimbang.
Tuntutan gaji sang bomber yang mencapai 6 juta euro permusim membuat La Beneamata harus melepas salah satu bombernya terlebih dulu. Selain itu lini depan mereka juga sudah penuh sesak.

Saat ini saja ada lima striker di tim utama. Mereka adalah Lautaro Martinez, Joaquin Correa, Alexis Sanchez, Romelu Lukaku, dan Edin Dzeko.
Jadi tidak ada tempat untuk Paulo Dybala. Hal ini juga ditegaskan CEO Inter Milan, Giuseppe Marotta. Dia menegaskan klubnya tidak butuh bomber baru.
“Tidak ada ruang untuk Dybala di sini. Bukan karena dia tidak cukup bagus, tapi karena kami tidak mempbutuhkannya,” ujar mantan CEO Juventus saat diwawancarai DAZN.
Marotta juga menegaskan lini depan La Beneamata sudah komplet. Dan sejak sukses memulangkan Romelu Lukaku bomber Argentina bukan lagi prioritas utama.
“Begitu banyak pendapat orang-orang tentang Dybala. Saya hanya bisa bilang bahwa dia adalah profesional yang hebat. Tapi kami punya lini depan yang komplet,” sambungnya.
Inter Milan Bukan Tempat Ideal untuk Dybala
Pada akhirnya Paulo Dybala memilih AS Roma sebagai pelabuhan berikutnya. Dia menandantangani kontrak selama tiga musim di sana.

AS Roma bukan peminat baru pemain 28 tahun. Legenda klub, Francesco Totti, sudah jauh-jauh hari mengajak eks Juventus datang ke ibu kota.
Dan ketika Inter Milan tak kunjung bergerak, Roma langsung bertemu dengan pihak Dybala. Dalam waktu sekejap kesepakatan pun tercapai.
Transfer Paulo Dybala ke AS Roma juga disambut positif oleh Giuseppe Marotta. Dia percaya Il Lupi ideal untuk sang bomber.
“Saya pikir Roma ideal untuk Dybala karena dia bisa menjadi pemimpin di sana dan menghibur fan di sana. Saya mendoakan yang terbaik untuknya,” tutup mantan petinggi Sampdoria.