Bolakux -Belum genap 10 pekan Liga 1 berlangsung sudah ada enam pelatih yang kehilangan pekerjaan. Paling baru adalah nakhoda Arema FC, Eduardo Almeida.
Rentetan hasil mengecewakan Arema di Liga 1 musim ini membuat manajemen habis kesabaran. Tak sampai 24 jam setelah diimbangi Barito Putera mereka memecat Almeida.
Pada Minggu (4/9/2022) Singo Edan nyaris kalah. Beruntung ada Dedik Setiawan yang menyamakan kedudukan tujuh menit sebelum laga berakhir.
Tambahan satu poin membuat mereka ini tertahan di peringkat kedelapan. Sejatinya ini tidak buruk-buruk amat mengingat kompetisi baru dimulai. Tapi masalahnya Evan Dimas dkk hanya menang sekali dari empat pertandingan terakhir.

Catatan teresbut sangat mengejutkan. Mengingat musim lalu mereka cukup stabil di papan atas dan bersaing sengit dengan Bali United dan Persib Bandung di jalur juara.
Dan jelang Liga 1 musim 2022-2023 bergulir Arema FC sukses menjuarai Piala Presiden. Bermodalkan hasil impresif itu mereka diyakini akan menjadi pesaing juara.
Nyatanya, klub asal Malang justru terseok-seok. Hanya tiga kemenangan yang dibuat dari delapan pertandingan. Dan apa yang terjadi di Demang Leman malam tadi mengakhiri tugas Eduardo Almeida sebagai pelatih.
Pemecatan ini seakan menegaskan bahwa Liga 1 merupakan salah satu liga paling keras di dunia. Sebab sudah ada enam pelatih yang dipecat. Padahal kompetisi baru berjalan delapan pekan.
Ya, Eduardo Almeida merupakan pelatih keenam yang dipecat. Sebelumnya ada Robert Alberts, Dejan Antonic, Javier Roca, Sergio Alexandre, dan Jackson F Thiago.
Arema FC Tunjuk Kuncoro Sebagai Pelatih Interim
Bukan perkara mudah untuk klub kebanggaan warga Malang memecat pelatih asal Portugal. Apalagi dia sukses mempersembahkan gelar Piala Presiden 2022.
Akan tetapi manajemen tidak punya pilihan lain. Dan setelah melakukan evaluasi beberapa hari terakhir keputusan pun diambil.
“Keputusan ini diambil setelah semua jajaran pimpinan dan manajemen Arema bulat mengevaluasi kinerja pelatih,” kata manajer tim, Ali Rifky, di laman resmi klub.
“Refresh ini penting agar tim kembali ke jalur yang sudah ditargetkan manajemen yakni setiap laga adalah final dan meraih poin maksimal,” ia menambahkan.
“Sebagai pengganti manajemen menunjuk Kuncoro sebagai caretaker untuk memimpin tim bersama asisten pelath lainnya,” tutup Ali Rifky.