Bolakux – Laga pertama Premier League jadi awal menjanjikan untuk Tottenham Hotspur. Anak asuh Antonio Conte melumat Southampton 4-1. Menang telak, klub London Utara langsung memimpin klasemen lewat keunggulan selisih gol dari para pesaing.
Tiga poin perdana seakan jadi bukti bahwa aktifnya Tottenham di bursa transfer tidak sia-sia. Memang, Conte tidak menjadikan para bintang anyar sebagai starter. Ia masih percaya dengan muka-muka lama seperti Harry Kane, Ryan Sessegnon, Dejan Kulusevski, dll.
Baru pada babak kedua tiga dari lima pemain baru dimainkan. Mereka adalah Ivan Perisic, Clement Lenglet, dan Yves Vissouma. Masuknya mereka kian menegaskan dominasi The Lilywhites atas Southampton di stadion Tottenham.

Empat gol tuan rumah dicetak pemain-pemain lama. Seperti Ryan Sessegnon, Eric Dier, gol bunuh diri Mohammed Salisu, serta Dejan Kulusevski. Sedangkan tim tamu mencetak gol semata wayang melalui James Ward-Prowse.
Usai pertandingan, Antonio Conte menyoroti beberapa hal. Salah satunya soal krusialnya Kulusevski di lapangan. Tenaga dan kualitas sang winger sangat dibutuhkan sang pelatih.
“Karakteristik dia adalah memainkan sepak bola yang intens dan bermain sepak bola modern seperti ini. para pemain harus punya kualitas. Dia punya kualitas itu dan di saat bersamaan dia kuat secara fisik,” kata pelatih asal Italia seperti dilansir Tribal Football.
“Dia mesin yang bagus, punya stamina luar biasa karena liga ini sangat sulit. Premier League benar-benar berbeda dengan liga lain dan kami membutuhkan pemain dengan karakteristik ini untuk memiliki kualitas dan kuat secara fisik dan banyak berlari,” ia menambahkan.
Antonio Conte BIsa Bawa Akhiri Kutukan Tottenham?
Tottenham Hotspur mengawali Premier League dengan menjanjikan. Masih terlalu dini memang berbicara soal gelar. Namun, apa yang terjadi di kandang akhir pekan lalu jadi modal berharga.

Dengan kedalaman skuat yang lebih mumpuni dari sebelumnya, bukan tidak mungkin Antonio Conte akan membawa klub sebagai penantang gelar. Apalagi dia selalu membawa klub yang ditangani juara.
Conte dan trofi menjadi sesuatu yang tak bisa dipisahkan. Dia selalu sukses di klub mana pun yang dilatih. Dia lah yang mengawali kejayaan Juventus dalam memenangkan sembilan scudetto beruntun.
Dia juga yang kembali membawa Chelsea menjadi raja di Inggris 2016-2017 lalu. Serta jangan lupakan jasanya dalam membangkitkan Inter Milan menyudahi satu dekade tanpa scudetto dua musim lalu.
Melihat bagaimana masa lalunya yang berhasil mengakhiri paceklik gelar Juventus dan Inter Milan, bukan tidak mungkin Conte juga melakukan hal serupa bersama Tottenham Hotspur.